Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 10 November 2023

St. Leo Agung

Rm 15:14-21
Mzm 98:1-4
Luk 16:1-8

Kecerdikan Anak Dunia

Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang. – Luk 16:8b

Hidup di dunia sebagai anak terang tidaklah mudah; sering mendapat caci-maki, intimidasi, maupun godaan yang datang silih berganti dari segala penjuru. Lebih banyak diolok daripada dipuji, lebih banyak dimarahi daripada dikagumi, lebih banyak dijauhi daripada didekati. Ya, itulah dunia ini. Meski demikian tetaplah berjalan teguh sebagai anak terang. Tak perlu berkecil hati atau bersedih, karena bukan pujian dunia yang kita harapkan. Saya selalu mengatakan dalam hati untuk menguatkan diri sendiri agar tetap teguh, “Yang penting Yesus sayang sama aku”. Jadi dengan demikian, apapun perkataan orang kepadaku tak akan mempengaruhi sikap, perbuatan, dan perkataanku yang sudah berada di jalan-Nya. 

Jika menanggapi omongan dunia, tak akan pernah habis dan akan membuat kita sendiri lelah. Banyak orang yang berkata bahwa anak dunia itu cerdik, tetapi kecerdikan mereka tak perlu membuat kita iri. Karena tak ada yang perlu disombongkan, semua adalah pemberian-Nya. Kecerdikan semu yang hanya akan membuat diri lelah. Kecerdikan sesaat yang tak mendatangkan kedamaian. Kecerdikan yang hanya membawa kita pada dosa. Bersyukurlah karena kita sudah mengambil pilihan yang tepat untuk menjadi anak terang, yang senantiasa hidup dalam kelimpahan kasih, sukacita, dan damai-Nya. (Cr).

Kecerdikan anak dunia? Tidak.

Saya bersyukur memilih menjadi anak terang.

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *