Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 26 September 2026

Pkh 1:2-11
Mzm 90:3-6,12-14,17
Luk 9:7-9

De Ja Vu

Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari. – Pkh 1:9

Dejavu adalah kondisi ketika seseorang merasa sudah pernah mengalami sesuatu padahal belum pernah atau baru mengalaminya saat itu juga.

Banyak hal yang terjadi seperti berulang di kehidupan ini. Seperti lagu-lagu lawas yang kembali banyak diputar di film-film modern saat ini, atau model-model pakaian yang dulu pernah diminati kembali menjadi tren saat ini.

Memang kemajuan zaman, seperti membawa sesuatu yang baru. 

Manusia seperti dipaksa untuk berlari dan berlomba dengan sesamanya untuk mencapai suatu titik tertentu. Di lain pihak, barangsiapa yang tidak mencapai sesuatu atau hanya berada di tempat yang sama, dianggap mengalami kemunduran dan kegagalan.

Injil Pengkhotbah hari ini mengajak kita untuk menarik diri dari segala kesibukan yang seperti tiada habisnya. Kita diajak untuk berpikir sejenak demi kedamaian dan ketenangan hati kita. Pada dasarnya semua adalah kesia-siaan karena pada akhirnya setiap kelebihan akan mencukupkan setiap kekurangan, agar tercipta keseimbangan. Seperti ada tertulis : “Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan.” Oleh karena itu, hendaklah kita melakukan segala sesuatu di dunia ini secara seimbang, nikmati prosesnya, dan nikmati perjalanannya, karena hidup yang singkat ini adalah sebuah kisah perjalanan bukan perlombaan. (MD).

Sudahkah saya menikmati semua proses perjalanan kehidupan ini?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *