Hari Rabu yang lalu, anak ketiga saya berangkat untuk study tour ke China bersama sekolahnya. Karena ini adalah pertama kalinya dia berpergian seorang diri, saya berusaha mempersiapkan segala sesuatu yang dia butuhkan. Saya begitu khawatir kalau dia nanti tidak bawa cukup uang selama dia di sana, kalau dia tidak bisa beradaptasi berpergian sendirian, kalau dia tidak bisa mengatur prioritasnya dengan baik. Selain karena menurut saya anaknya pendiam, saya merasa kalau dia masih kurang berani berkomunikasi dengan orang lain. Alasan itu yang membuat saya tambah khawatir melepaskan dia untuk pergi sendiri.

Hari pertama, saya mengirimkan pesan ke handphone-nya untuk menanyakan keadaan dia. Tetapi, sampai beberapa jam saya tidak menerima balasan apapun. Ini menyebabkan saya jadi semakin khawatir apakah dia baik-baik saja ataukah dia sedang ada dalam masalah. Pada saat itu, yang saya dapat lakukan adalah berdoa untuk minta Tuhan melindungi dan menjaga dia selama study tour tersebut. Setelah berdoa, saya teringat ayat dalam Mazmur 103:13 ‘Seperti Bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.’ Karena ayat tersebut, hati saya mulai tenang. Beberapa saat kemudian, handphone saya berbunyi karena ada pesan masuk, yang ternyata dari anak saya. Ia mengabarkan kalau dia sudah tiba di Shanghai dengan selamat meskipun ada keterlambatan dalam keberangkatannya.

Hari berikutnya, saya berusaha berhenti khawatir mengenai dia dan kembali berdoa supaya dia bisa menikmati studi tur tersebut sambil belajar untuk bisa mandiri. Setiap hari, dia memberi kabar bahwa dia sehat-sehat dan benar-benar menikmati study tour tersebut. Menerima foto-foto yang dikirimkannya, saya bisa melihat senyum yang lebar dalam setiap foto-foto tersebut.

Seperti itulah Bapa kita mengkhawatirkan kehidupan kita setiap harinya, Dia tidak pernah sekalipun berhenti memikirkan keberadaan kita dan mencukup-cukupkan segala kebutuhan kita. Kalau burung-burung di langitpun Dia pelihara, apalagi kita anak-anakNya.

Ketika Kita mulai khawatir, mari mengingat kalau Bapa pelihara. (A.N.T)

Categories:

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *