Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 20 Oktober 2024
Hari Minggu Biasa XXIX
Yes 53:10-11
Mzm 33:4-5,18-20,22
Ibr 4:14-16
Mrk 10:35-45
Melayani Bukan Dilayani
“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” – Mrk 10:45
Pesan pada bacaan injil hari ini nampaknya menjadi semboyan umum bagi banyak ordo, komunitas, lembaga, sekolah, atau rumah sakit Katolik. Semboyan ini memang dampaknya luar biasa kalau benar-benar dilaksanakan dengan baik.
Paus Fransiskus juga sangat menghimbau semangat melayani ini. Kita bisa mengingat perjuangan para relawan ataupun misionaris yang melayani di tempat-tempat yang sulit, seperti di pegunungan salju, atau di tanah gersang di Afrika, mereka menunjukkan semangat melayani dengan setia dan dengan penuh cinta kasih. Namun sebaliknya, masih banyak kita temui juga orang-orang yang bekerja dalam misi, tetapi masih mencari keuntungan pribadi, bahkan berbisnis tanpa etika.
Kita sadar bahwa menjadi murid Sang Guru, kita harus mau melayani dan bukan minta dilayani, dan hal itu membutuhkan proses serta perjuangan yang luar biasa. Karena itu, marilah kita dengan jujur bertanya kepada diri kita sendiri, sebagai pengikut Yesus, apakah kita lebih banyak melayani daripada dilayani? Sebagai ibu, apakah kita melayani dengan sepenuh hati dalam pekerjaan rumah tangga? Sebagai ayah, apakah kita sudah bertanggung jawab terhadap keluarga dengan memancarkan kasih Tuhan? Lalu sebagai anak, apakah kita sudah mempersembahkan yang terbaik bagi orang tua maupun sesama kita? (Ld).
Tuhan, jadikanlah kami pelayan yang baik dan setia.
No responses yet