Renungan Katolik “Bahasa Kasih”

Sabtu, 23 November 2024

Why 11:4-12

Mzm 144:1-2,9-10

Luk 20:27-40

Harta Surgawi

Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? 

Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia.” – Luk 20:33

Pernah dengar “Kecil dimanja, muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga”. Sebuah slogan candaan dan menggoda. Sejenak saya sempat berpikir apakah ada orang yang seperti itu? Jika benar ada, bahagia benar hidupnya. Kecil merasakan nikmatnya hidup sampai matipun bisa masuk surga. Tentu semua orang ingin memiliki hidup demikian. Padahal apa yang ditanam, itu yang dipetik.

Segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang abadi. Kekayaan sejati hanya ada pada Allah. Jadi hidup bukan hanya mencari kepuasan diri saja karena semuanya tidak menjamin kehidupan di akhirnya. Aku perlu berinvestasi dalam tabungan kebenaran. Di pintu surga tidak ada tiket masuk group atau keluarga, tetapi tiket masuknya tiket pribadi. Valid tidaknya tiket masuk surga bergantung kepada amal kebaikan yang telah kutabur di dunia. Sudahkah aku memiliki boarding pass untuk masuk surga?

Untuk itu, aku terus berusaha mendekatkan diri pada-Nya lewat doa pribadi, merenungkan firman-Nya, hidup dalam komunitas dan ambil bagian dalam pelayanan. Aku berusaha untuk menyimpan harta surgawi meskipun jatuh bangun. Bukan sekedar mengejar kebahagiaan, tetapi berjuang untuk mewujudkan kasih Allah dalam kehidupan. (TL).

Apa yang kuperbuat untuk mendapatkan tiket ke surga?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *