Renungan Katolik “Bahasa Kasih”

Jumat, 4 April 2025

Keb 2:1a,12-22

Mzm 34:17-21,23

Yoh 7:1-2,10,25-30

Utusan Tuhan

Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku. – Yoh 7:29

Kemarin saya berdoa dengan khusuk sambil ditemani oleh sebuah lagu rohani. Saya merasa diingatkan oleh Tuhan akan orang-orang baik yang telah membantu saya melewati masa gelap saya termasuk momen stres, marah, sedih, perasaan bersalah ke anak-anak, dan lain sebagainya, sampai akhirnya saya bisa ikhlas dan berserah kepada Tuhan. Mereka itulah orang-orang utusan Tuhan. 

Ada banyak progress baik di dalam diri saya yang terjadi berkat bantuan dan masukan dari orang-orang baik. Saya berubah dari saya yang waktu itu seperti apa, menjadi saya yang lebih baik, seperti menjadi orang yg berbeda. Saya berkembang dari segi kebiasaan, goals, mengalami pemulihan diri, dan lebih bisa mengutamakan prioritas yang penting. 

Saya berterimakasih kepada Tuhan atas orang-orang yang telah Tuhan tempatkan dalam hidup saya dan telah memainkan peran mereka masing-masing dengan amat baik. Saya lalu menghubungi teman-teman tersebut dan menyampaikan langsung rasa terimakasih saya kepada mereka yang telah meluangkan waktu untuk saya, mendengarkan saya, berbagi dengan saya, menasehati saya, mendoakan saya, dan mendukung saya. Mereka merespon dengan puji syukur kepada Tuhan atas kebaikan dan buah yang saya dapatkan. 

Saya merasa Tuhan mengutus mereka untuk memenuhi bagian-bagian dalam hidup saya yang masih berlubang pada waktu itu. Dan sama seperti orang-orang yang telah Tuhan utus bagi kita, maka kita pun bisa juga menjadi utusan Tuhan bagi sesama kita di mana pun kita berada. Dan semua utusan Tuhan pasti akan membawa kita untuk menyadari bahwa Tuhan ada bersama kita melewati keseharian hidup kita. 

Marilah kita syukuri orang-orang di dalam hidup kita yang telah berperan baik dalam pembentukan diri kita. Dan, sama seperti mereka yang sudah Tuhan utus untuk mengubah hidup kita menjadi lebih baik, marilah kita juga menjadi utusan Tuhan bagi sesama kita. (Aw).

Apakah aku sudah menjadi utusan Tuhan bagi sesama?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *