Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 12 April 2025
Yeh 37:21-28
MT Yer 31:10-13
Yoh 11:45-56
Sirik
Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: “Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. – Yoh 11:47
Tentu kita sering mendengar ungkapan “Sirik tanda tak mampu”. Saya yakin itu bukan asal ucap belaka. Dengan sirik, secara tak langsung kita menunjukkan kelemahan diri. Karena hanya orang yang merasa diri “kurang” yang melakukannya. Jika kita mempunyai sebuah kelebihan, tentu saja yang ada adalah rasa syukur atas kelimpahan kasih-Nya dalam hidup. Tak ada lagi perasaan membanding-bandingkan diri dengan orang lain, apalagi menjahati sesama dengan menganggapnya remeh atau rendah.
Apa yang dilakukan oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi pun masih ada sampai saat ini dan mungkin saja kita sendiri lakukan. Saat tak suka jika orang lain dianggap lebih unggul daripada kita. Hanya menginginkan diri ini yang menjadi pusat atas semuanya. Ketika berpikir “Apa sih tuh orang?”, tanpa sadar itu secara tak langsung membuat kita sudah seperti orang sirik. Saya tersenyum simpul membayangkannya, karena saya pun pernah mengalaminya. Saya yang saat itu polos, berpikiran bahwa dunia ini hanya dipenuhi oleh orang-orang baik. Namun akhirnya saya tahu kejamnya dunia melalui relasi dengan seorang teman. Saya yang melakukan segala sesuatunya seperti biasa, tiba-tiba terhentak karena perkataannya. “Aku tak suka kamu, aku punya ambisi untuk lebih unggul dari kamu.” Ucapannya membuat saya diam terpaku, perasaan campur aduk langsung bergejolak. Bagaimana mungkin saya mendengar hal itu dari seseorang yang saya anggap teman? Di tengah pedihnya hati, saya bersyukur karena tak termakan oleh perkataannya dan tetap menanggapinya dengan bijak. Tuhan memampukan saya untuk berlaku demikian di tengah kondisi saya yang seharusnya tak memungkinkan untuk melakukannya. Mari terus berpegang hanya pada-Nya agar hati ini selalu dipenuhi oleh kasih dan diberi kekuatan untuk berlaku bijak. (Cr).
Tuhan, aku bersyukur memiliki-Mu yang senantiasa menuntunku pada kebaikan.
No responses yet