Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 5 Mei 2025
Kis 6:8-15
Mzm 119:23-24,26-27,29-30
Yoh 6:22-29
Makanan Jasmani dan Rohani
“Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal” – Yoh 6:27
Sebagai manusia, kita tidak bisa hidup tanpa makanan yang biasa kita santap sehari-hari. Makanan jasmani membuat tubuh kita bisa hidup lebih lama di bumi ini. Sementara, makanan rohani membuat jiwa kita hidup dalam hadirat Tuhan. Kita membutuhkan keduanya baik itu makanan jasmani ataupun makanan rohani. Tapi, seringkali kita hanya fokus untuk memenuhi kebutuhan makanan jasmani kita saja, dan melupakan kalau kita juga membutuhkan makanan rohani bagi jiwa kita. Kekurangan makanan jasmani membuat tubuh menjadi lemah, dan lapar demikian pula jika kita kekurangan makanan rohani. Jiwa kita menjadi haus dan lapar bahkan terkadang kita bisa merasakan betapa hampanya diri kita saat makanan rohani kita tidak terpenuhi. Untuk menjalani hidup sehari-hari dengan baik dengan tujuan untuk memperoleh kehidupan yang kekal, kita membutuhkan keduanya secara seimbang.
Makanan rohani yang bisa kita santap untuk memenuhi “kelaparan jiwa” kita, antara lain melakukan doa harian baik itu dengan bantuan buku doa, devosi, membaca kitab suci, mengikuti perayaan Ekaristi, menaikan pujian dan penyembahan kepada Tuhan, membaca buku rohani, dan mensyukuri semua kebaikan Tuhan yang kita terima setiap harinya. Saat saya melakukan hal-hal tersebut, saya selalu kembali kepada Tuhan seperti apapun kondisi saya.
Marilah kita tidak hanya fokus pada makanan jasmani yang memberikan kepuasan untuk daging kita, tetapi kita juga belajar untuk memberikan jiwa kita makanan. Seperti yang disampaikan dalam bacaan hari ini, bahwa makanan rohanilah yang bisa membawa kita sampai ke kehidupan kekal, maka mari kita mulai memberi jiwa kita makan dengan membangun relasi yang intim dengan Tuhan. (Aw).
Apa makanan rohaniku sehari-hari?
No responses yet