Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 07 Juni 2016

1Raj 17:7-16
Mzm 4:2-5,7-8
Mat 5:13-16

KEHILANGAN TERANG DAN RASA ASIN

Kamu adalah garam dunia.. – Mat 5:13

Belum lama ini saya mendengar seorang hamba Tuhan yang jatuh dalam dosa perselingkuhan. Banyak orang menyayangkan kejatuhan ini. Bagaimana tidak, ia adalah seorang figur publik yang begitu banyak memberkati Gereja-gereja dengan lagu-lagunya. Menurut saya, ia adalah seorang yang banyak memberikan reformasi dan warna baru bagi pujian dan penyembahan masa ini. Tetapi mengapa ini bisa terjadi?

Saat ini kita tidak akan membahas mengenai kelemahannya, apalagi menghakiminya. Namun bacaan hari ini begitu jelas menegur dan mengingatkan kita semua yang sudah melayani Tuhan, dan secara otomatis kita dituntut untuk menjadi terang Tuhan bagi orang di sekitar kita. Firman Tuhan hari ini mengatakan bahwa kita adalah terang dan garam. Terang haruslah dapat memberikan sinar teladan ataupun panutan bagi orang lain. Demikian juga garam, haruslah bisa memberikan rasa bagi sekitar.

Namun apa jadinya jika terang itu meredup dan garam kehilangan rasa asinnya? Firman Tuhan mengatakan tidak ada lagi gunanya, selain dibuang dan diinjak orang. Untuk terus menjadi terang dan garam Tuhan tidaklah mudah. Kita harus terus menempel dan melekat pada Sumber Hidup itu sendiri. Berdoa setiap hari dan menyangkal diri. Karena kalau tidak demikian, maka akan mudahlah bagi kita untuk jatuh ke dalam berbagai dosa dan pencobaan sehingga membuat kita kehilangan terang dan rasa asin itu. (Al)

Apa yang membuat saya jatuh ke dalam dosa?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *