Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 1 Agustus 2025
Pw St. Alfonsus Maria de Liguori
Im 23: 1,4-11,15-16,27,34b-37
Mzm 81:3-45
Mat 13:54-58
Dipilih Tuhan
Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. – Mat 13:57a
Terkadang memang tidak semua hal yang kita lakukan dengan tulus akan diterima oleh orang lain. Ada kalanya orang tidak menghargai, bahkan memfitnah dan mengungkit masa lalu kita untuk menghakimi seolah-olah kita tidak layak untuk berubah. Kadang bisa juga karena karya kita tidak “wah” di mata dunia atau tidak sesuai dengan harapan mereka, kita pun mengalami penolakan.
Kita bisa belajar dari sosok Yesus dalam bacaan Injil hari ini yang telah lebih dulu mengalami penolakan. Ia yang merupakan Anak Allah ditolak dan diremehkan karena orang-orang melihat sosok- Nya yang “hanyalah” anak tukang kayu. Tapi kisah Yesus tidak berhenti sampai di situ. Ia tetap melangkah, sebab Ia tahu bahwa masih ada tugas yang harus Ia selesaikan, yakni apa yang menjadi kehendak Bapa-Nya, mewartakan Kerajaan Allah dan membawa keselamatan bagi umat manusia lewat penebusan-Nya di kayu salib.
Kita memang pendosa, namun rahmat Tuhan telah memulihkan dan senantiasa memampukan kita untuk kembali bangkit serta berjalan di jalan-Nya. Kita tidak dipanggil untuk menyenangkan hati manusia melainkan untuk setia kepada Allah. Jangan menyerah hanya karena mengalami penolakan. Penolakan bukan berarti kamu salah dan harus berhenti, namun penolakan seharusnya justru membuat kita semakin mendekatkan diri pada Tuhan, mencari kehendak-Nya, dan mempraktikkan ajaran kasih-Nya kepada sesama termasuk mereka yang telah menolak kita.
Yesus tidak melihat hasil, tapi melihat hati dan kasihmu yang murni dalam bekerja ataupun melayani. Jika situasinya sudah terlalu toksik, tak apa untuk pergi. Namun dalam segala hal mintalah terang Roh Kudus agar kita tetap dimampukan untuk berjalan dalam kehendak Allah.
Ingatlah pesan dari Paus Fransiskus: “Berjanjilah kepada dirimu sendiri, seburuk apa pun orang memperlakukanmu, janganlah pernah menjadi orang jahat. Tetaplah berbuat baik.” (Ai).
Ya Tuhan, aku berjanji untuk senantiasa berbuat baik dalam kondisi apapun.
Kuatkanlah hamba-Mu ini dengan rahmat-Mu.
No responses yet