Melalui series ini kita akan belajar tentang fondasi iman Gereja Katolik yang sangatlah penting untuk kita ketahui. Adalah perbedaan mendasar antara ajaran Gereja Katolik dan Gereja non-Katolik tentang halnya Kitab Suci. Mereka yang dari kalangan Gereja non-Katolik atau Protestan berkata bahwa Kitab Suci adalah pegangan satu-satunya iman kita. Tentu sebagai orang Katolik, kita tahu bahwa itu tidak benar karena dalam Kitab Suci sendiripun tidak mengajarkan demikian. Ajaran dari teman-teman Protestan ini adalah yang sering kita dengar dengan kata Sola Scriptura atau Bible Alone.
Sola Scriptura adalah doktrin Protestan yang mengatakan bahwa Kitab Suci adalah “sumber otoritas yang terutama dan absolut, keputusan akhir dalam menentukan, untuk semua doktrin dan praktek (iman dan moral)” dan bahwa “Kitab suci, tidak lebih dan tidak kurang, dan tidak ada lagi yang lain yang diperlukan untuk iman dan moral.” Maka itu sering mungkin kita mendengar teman-teman Protestan kita berkata, “Coba beri tahu kami di mana ayat didalam Alkitab yang menjelaskan mengenai Api Penyucian, Maria diangkat ke Surga, Pengakuan Dosa, Ekaristi dan lain-lain.”
Berikut beberapa alasan mengapa Sola Scriptura tidak sesuai dengan ajaran Kitab Suci:
- Kitab Suci mengajarkan betapa pentingnya belajar ajaran-ajaran dari pendengaran maupun tulisan. “Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis” (2 Tes 2:15).
- Tidak semua hal yang diajarkan Kristus ditulis dalam Alkitab. “Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.” (Yoh 21:25)
- Tiga pilar kebenaran dalam ajaran Gereja Katolik: Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja.
- Sola Scriptura membawa perpecahan gereja. Bukan suatu yang tersembunyi lagi bahwa sering kita lihat perpecahan gereja terus terjadi bahkan ada yang mengatakan sudah ada lebih dari 28,000 denominasi saat ini. Sungguh sedih rasanya saat kita mendengar itu karena ini bertentangan dengan amanat Kristus yang dengan jelas berkata bahwa Dia ingin mendirikan satu Gereja bukan gereja-gereja (Mat 16:18). Jika kita mengacu pada Sola Scriptura dan interpretasi kita masing-masing tentu setiap orang akan mempunyai pandangan yang berbeda mengenai ayat-ayat Alkitab seperti penafsiran Trinitas, pembabtisan bayi, Ekaristi dan seterusnya. Tidaklah aneh jika kita dapat melihat begitu banyak denominasi gereja-gereja lain saat ini karena perbedaan menafsirkan ayat-ayat Alkitab. Setiap dari merekapun berkata ilham yang mereka dapatkan adalah dari “Roh Kudus”.
Pada akhirnya, bukan bearti Kitab Suci tidaklah penting karena kita tahu bahwa Kitab Suci sangatlah penting bagi kehidupan rohani kita. Namun Kitab Suci bukanlah satu-satunya pedoman iman karena Tradisi Suci dan Magisterium Gereja sama penting halnya. Berikut kutipan dari Katekismus Gereja Katolik.
KGK 82: Dengan demikian maka Gereja yang dipercayakan untuk meneruskan dan menjelaskan wahyu, “menimba kepastiannya tentang segala sesuatu yang diwahyukan …bukan hanya melalui Kitab Suci. Maka dari itu keduanya [baik Tradisi maupun Kitab Suci] …harus diterima dan dihormati dengan cita rasa kesalehan dan hormat yang sama.” (Konsili Vatikan II, Dei Verbum).
By David Lukito, as approved by Romo Remigius Asnabun
Reference:
www.katolisitas.com
www.catholic.com
No responses yet