Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 01 Maret 2024

Kej 37:3-4,12-13a,17b-28
Mzm 105:16-21
Mat 21:33-43,45-46

Kepercayaan Butuh Kesetiaan

Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. – Mat 21:34b

Sudah hampir 9 tahun saya bekerja pada perusahaan keluarga. Suatu hari saya bertanya kepada owner, ”Pak, pada saat usia berapa tahun karyawan dapat pensiun di tempat ini ?” Owner menjawab, ”Mengapa kamu berpikir tentang pensiun? Orang tua saya yang sudah berumur 80 tahun saja masih bekerja sampai sekarang.” Setibanya di rumah, saya merenungkannya. Pertanyaan itu terucap karena perasaan lelah atas hidup saya yang dipenuhi oleh pekerjaan. Sering kali saya tidak bisa mengambil cuti untuk sekedar beristirahat atau bersenang-senang karena begitu banyaknya pekerjaan. Kelelahan membuat saya merasa jenuh dan ingin segera pensiun. Padahal itu bukan solusi yang terbaik. Kepercayaan yang diberikan oleh atasan seyogyanya disambut dengan kesetiaan karyawan dalam mengabdi.

Injil hari ini bercerita tentang sebuah kepercayaan. Kepercayaan yang diberikan oleh tuan tanah tidak disambut dengan kesetiaan oleh para penggarap kebun anggur, tetapi pengkhianatan ingin merampas kebun anggur. Adalah hal yang sangat lumrah jika pada akhirnya pemilik tanah ingin menghabisi semua penggarap yang jahat dan berkhianat. Tuhan pun memberikan rahmat-Nya secara berlimpah pada kita. Dia memenuhi semua kebutuhan agar kita dapat hidup baik di dunia. Sebagai “penggarap” kita harus sadar untuk menggunakan apa yang ada pada kita dengan bijaksana dan demi kemuliaan Tuhan. Jika kita mencuri kemuliaan itu untuk diri sendiri, maka kelak kita tentu saja akan menanggung akibatnya. (Yo).

Apakah rahmat yang dipercayakan Tuhan sudah kita gunakan dengan bijak dan penuh kesetiaan?

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *