Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 02 Mei 2024
St. Atanasius
Kis 15:7-21
Mzm 96:1-3,10
Yoh 15:9-11
Sukacita Yang Penuh
“Semuanya itu Kukatakan kepadamu,supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.” – Yoh 15:11
Menjadi pengikut Tuhan harus penuh sukacita. Jika bertemu orang selayaknya membawa sukacita, tak boleh cemberut, serta bersikap ramah dengan orang yang ditemui. Saya teringat akan seorang sahabat ketika ibunya meninggal, dia tidak mau menghadiri pertemuan Persekutuan Doa. Ia begitu sedih, sehingga terasa berat memasang wajah sukacita dan ramah ke semua orang. Sangat masuk akal. Namun ini memang menjadi salah satu tanda betapa seringkali kita lelah dengan topeng yang harus dipasang saat kita bertemu dengan orang lain, entah saat “menjual” barang, saat mempromosikan diri supaya mendapat kedudukan yang baik, serta saat bersaksi sebagai pengikut Kristus. Wajah sukacita yang kita tampilkan seakan-akan hanya settingan, bukan berasal dari hati yang penuh sukacita.
Pada bacaan Injil hari ini Yesus mengatakan bahwa Dia ingin kita semua memiliki sukacita yang penuh, yaitu sukacita di dalam Dia. Sukacita tidak melulu berurusan dengan wajah yang penuh senyum, sukacita bisa mengalir begitu saja meski tanpa senyum, namun bisa menular, membangkitkan sukacita pada orang lain. Apakah hatimu penuh sukacita? Jika jawabannya tidak, Injil hari ini berkata bahwa hal itu kemungkinan besar karena kita kurang tinggal di dalam kasih-Nya. (AS).
Benamkanku dalam kasih-Mu, agar sukacitaku menjadi penuh.
No responses yet