Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 2 September 2024
1 Kor 2:1-5
Mzm 119:97-102
Luk 4:16-30
Si Bukan Siapa-Siapa
Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: “Bukankah Ia ini anak Yusuf?” – Luk 4:22
Ketika Tuhan Yesus memulai perjalanan pelayanan-Nya, Dia berkeliling, melakukan banyak mujizat serta mempertobatkan banyak orang. Namun apa yang terjadi ketika Yesus kembali ke kampung halaman-Nya di Nazaret? Awalnya banyak orang terkesima karena mereka merasakan kharisma dari pengajaran-Nya. Namun kekaguman mereka sontak berubah ketika menyadari bahwa Yesus adalah anak Yusuf si tukang kayu. Mereka heran bagaimana seorang anak tukang kayu bisa melakukan hal-hal hebat. Mereka menjadi ragu dan tidak percaya karena bagi mereka Yesus bukanlah siapa-siapa, apa yang bisa dilakukan seorang anak tukang kayu?
Kecenderungan manusia sedari dulu tidak pernah berubah, kelemahan manusia hanyalah melihat dari apa yang ada di depan mata. Sulit untuk percaya bahwa orang yang berasal dari keluarga sederhana dan biasa-biasa saja bisa melakukan sesuatu yang hebat, kalau orang jaman sekarang bilang “di luar nurul.”
Hanya orang-orang yang mau merendahkan dirinyalah yang akan melihat Tuhan, yang miskin di hadapan Tuhan, bukan miskin secara materi, namun punya sikap hati yang merasa tidak punya apa-apa dan bukan siapa-siapa tanpa Tuhan. Orang-orang tawanan bicara soal manusia yang terjerat dosa. Tuhan Yesus datang untuk membebaskan manusia dari jerat dosa, memberitakan kabar baik kepada orang-orang yang mencari-Nya. Dia akan membuat orang yang rindu mencari-Nya bisa melihat dan merasakan kehadiran-Nya.
(Yy).
Apakah masih ada keraguan atau kesombongan dalam dirimu yang membuat engkau sulit melihat karya Allah di hidupmu?
No responses yet