Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 3 Oktober 2024
Ayb 19:21-27
Mzm 27:7-9,13-14
Luk 10:1-12
Bekerja di Ladang-Nya
“Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” – Luk 10:2
Banyak orang berpikir bahwa untuk menjadi pekerja di ladang Tuhan; perlu menjadi romo, frater, suster, menjadi pelayan di komunitas gereja ataupun pengurus lingkungan. Sebenarnya untuk menjadi pekerja tidak terbatas pada posisi-posisi tertentu di dunia rohani. Menjadi pekerja-Nya bisa dimana saja dan kapan saja; cakupannya jauh lebih luas. Ketika sedang di dalam atau di luar kota, pagi atau malam hari, di tempat terbuka maupun tertutup, di rumah maupun di penjara, di antara teman-teman atau di tempat kerja, semuanya adalah kesempatan bagi kita untuk menjadi pekerja di ladang-Nya. Pembawaan diri akan menentukan bagaimana tuaian yang banyak itu berproses kepada Tuhan. Jika keseharian hidup kita hanyalah di tempat kerja dan rumah, maka tuaian yang kita temui hanyalah terbatas di kedua tempat tersebut, tetapi jika kita keluar dari lingkungan keseharian, maka akan ada banyak lagi tuaian yang kita temukan.
Pembawaan diri menentukan bagaimana kita menjadi pekerja-Nya. Jangan-jangan kita malah menjadi penonton saja daripada pekerja, atau malah menjadi penghambat pekerjaan-Nya melalui sikap kita yang buruk. Karenanya, pembawaan diri penting untuk diperhatikan. Apakah kita bekerja dan menuai untuk Tuhan? Atau malah memusatkan semuanya pada diri sendiri dan tidak peduli akan pekerjaan-Nya?
Marilah memuliakan Tuhan melalui apa yang kita lakukan sehari-hari. (Aw).
Apakah aku mau bekerja di ladang-Nya?
No responses yet