Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 5 Agustus 2024
Yer 28:1-17
Mzm 119:29,43,79,80,95,102
Mat 14:13-21
Tidak ada waktu untuk diri sendiri
Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. – Mat 14:14
Sebagai orang Katolik kita percaya bahwa Yesus 100% Allah dan 100% Manusia. Sebagai manusia, Tuhan Yesus juga memiliki pergolakan batin. Kalau kita baca ayat sebelum bacaan Injil hari ini, Yohanes Pembaptis meninggal karena dipenggal. Kejadian ini menimbulkan shock untuk Tuhan Yesus. Oleh karena itu pada ayat ke 13 dituliskan bahwa Tuhan Yesus pergi untuk menyendiri ke tempat yang sunyi untuk memberi kesempatan kepada diri-Nya sendiri agar bisa menerima kematian Yohanes Pembaptis.
Akan tetapi orang banyak tidak memberikan kesempatan kepada Tuhan Yesus untuk tenang dan menyendiri. Walaupun dipenuhi oleh dukacita tetapi orang banyak nampaknya tidak peduli. Orang banyak ini sibuk dengan kepentingan pribadi mereka dan yang paling penting seolah-olah adalah diri mereka sendiri.
Hati Tuhan Yesus tergerak saat Ia melihat banyak orang mencari Dia untuk mendapatkan bantuan dan pertolongan-Nya. Tuhan Yesus mengurungkan niat-Nya untuk menyendiri. Alih-alih mendapatkan ketenangan, Tuhan Yesus malah mendapati lebih dari 5.000 orang mengikuti-Nya. Ia sama sekali tidak mengeluh dan justru memberikan makanan untuk orang-orang yang mengikuti-Nya.
Para pembaca yang terkasih, terkadang kita mengeluh dengan banyaknya kegiatan yang kita miliki. Pekerjaan yang tiada berakhir, tidak adanya waktu untuk diri sendiri. Tetapi pernahkah kita bertanya kepada Tuhan Yesus, apakah Dia letih terhadap diri kita? (An).
Apakah kita seringkali mengeluh tentang beratnya hidup yang sedang kita jalani saat ini?
No responses yet