Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 5 Oktober 2024
Ayb 42:1-3,5-6,12-17
Mzm 119:66,71,75,91,125,130
Luk 10:17-24
Sukacita
Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh. – Luk 10:21a
Semua orang tentunya ingin selalu berada dalam sukacita, karena sukacita dan kegembiraan selalu bisa menghibur hati dan membangkitkan semangat. Tidak mengherankan banyak orang mencoba mencari sukacita maupun kegembiraan dengan berbagai cara. Sewaktu kecil, mungkin saja sukacita kita adalah ketika bertemu dengan orang tua atau dengan teman saat bermain. Setelah menginjak remaja mungkin sumber sukacita kita berubah dan akan semakin berubah seiring berjalannya waktu. Sukacita diperoleh karena ada penyebabnya, misalnya karena mendapat hadiah ataupun bertemu dengan teman-teman yang membawa sukacita dan sebagainya.
Hari ini, di dalam bacaan Injil kita membaca suatu peristiwa sukacita. Pertama adalah para murid yang pulang dengan hati gembira karena mereka berhasil melaksanakan tugas yang diberikan oleh Guru mereka, yaitu Yesus. Begitu juga Yesus dipenuhi sukacita karena murid-muridNya berhasil dalam menjalankan tugas. Kabar sukacita membawa sukacita tersendiri, tetapi ketika ada sebuah kabar sukacita yang malah membuat hati kita gundah, tentu patut dipertanyakan kepada diri sendiri, ada apakah dalam diri saya? Ingatkah ayat di Kitab Suci yang tertulis, ”Hati yang gembira adalah obat” (Amsal 17:22). Kalau hati kita sudah tidak pernah diliputi oleh sukacita, maka hidup kita akan selalu penuh dengan penderitaan.(An).
Apakah hati saya tidak pernah diliputi oleh sukacita?
Ijinkanlah Tuhan untuk menghadirkan sukacita dalam dirimu.
No responses yet