Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 6 Oktober 2024
Hari Minggu Biasa XXVII
Kej 2:18-24
Mzm 128:1-6
Ibr 2:9-11
Mrk 10:2-16
Pilihan dan Konsekuensinya
“Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.” – Mrk 10:14
Jika dibaca secara lengkap, bacaan Injil hari ini berbicara tentang hukum perkawinan, dan siapa yang berhak masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Tentu rangkaian bacaan tersebut saling berkaitan, semuanya untuk membawa manusia hidup dalam kekudusan-Nya.
Bermasalah dengan pernikahan bukan berarti boleh bercerai (pernikahan Gereja Katolik), seperti firman-Nya yang terus mengingatkan manusia, bahwa apa yang sudah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia. Namun, ketika terjadi permasalahan yang tidak dapat ditolerir, seseorang dapat mengajukan pembatalan pernikahan kepada Pengadilan Gereja (Tribunal).
Di tengah tantangan hidup yang begitu tinggi, dengan mudah manusia mengalami masalah yang pelik. Jika tidak kuat imannya, tentu akan berujung pada perbuatan dosa yang bertolak belakang dengan apa yang dikehendaki Allah, yaitu hidup kudus. Menjaga hidup kudus bisa dikatakan “gampang-gampang susah”, semua pilihan ada di tangan manusia, di mana konsekuensi dari pilihan tersebut juga jelas disampaikan-Nya bahwa upah dosa adalah maut. Dalam bacaan Injil hari ini, Ia juga berpesan hendaklah kita hidup seperti anak-anak kecil, yang selalu jujur dalam tindak tanduknya, sehingga layak masuk dalam kerajaan-Nya.
Mari hidup jujur dan berkomitmen untuk taat menjalankan perintah-Nya dalam menjaga hidup kudus. (In).
Dosa apa yang masih sulit saya tinggalkan?
Apakah saya sudah sungguh bertobat?
No responses yet