Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 08 Juni 2024
Peringatan Hati Tak Bernoda SP Maria
Yes 61:9-11
MT 1 Sam 2:4-8
Luk 2:41-51
Sikap Reaktif
Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. – Luk 2:51
Betapa menyebalkannya jawaban yang diberikan oleh Yesus. Itu yang terlintas dalam benak saya. Bagaimana bisa Ia menjawab seperti itu pada kedua orang tuanya yang sudah bersusah payah kembali lagi untuk mencari-Nya? Tapi, kerendahan hati Bunda Maria dan Santo Yosef patut diacungi jempol. Tidak ada lontaran kemarahan yang keluar dari mulut mereka saat mereka mendengar jawaban yang diberikan oleh Yesus. Coba bandingkan dengan reaksi kedua orang tua Yesus dengan reaksi yang kita berikan saat kita berada di posisi kedua orang tua Yesus.
Jika kita mau merenungkan dengan jujur, kira-kira reaksi seperti apa yang kita berikan saat anak yang kita cari sejauh 3 hari perjalanan lamanya memberikan jawaban seperti yang Yesus berikan? Kalau itu saya, sudah pasti saya merasa jengkel sekaligus lega melihat anak saya akhirnya ditemukan. Tapi, reaksi yang Bunda Maria dan Santo Yosef berikan membuat saya kembali merenung. Mungkin ada kalanya saya harus mengendalikan diri saya dengan lebih baik, tidak mudah reaktif akan sesuatu yang sedang terjadi karena apa yang sudah terucap dari mulut itu bisa saja sangat membekas pada orang yang mendengarnya. Mungkin kita marah karena kita merasa khawatir sekaligus lega, tapi kata yang terucap tak bisa lagi dihapus begitu saja. Jadi, melalui Injil hari ini, saya merasa diingatkan untuk lebih mengendalikan diri (tidak mudah reaktif dalam menanggapi suatu kejadian terutama kejadian yang di luar prediksi saya, hal-hal yang tidak bisa saya kontrol). (Me).
Apakah saya masih mudah bersikap reaktif?
No responses yet