Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 08 Maret 2024
Hos 14:2-10
Mzm 81:6-11,14,17
Mrk 12:28b-34
Mengasihi Allah Dengan Akal Budi
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.” – Mrk 12:30
Saat pertemuan komsel, saya menemukan ayat yang menarik terkait akal budi manusia yang lebih daripada binatang (bdk. Ayb 35:11). Di bacaan Injil hari ini pun dibahas bahwa mengasihi Allah harus dengan segenap akal budi. Untuk mengasihi Allah dengan akal budi, kita bisa mempelajari tentang Allah supaya semakin mengenal-Nya. Akal budi kita gunakan ketika membaca Alkitab, merenungkan artinya, dan mencari rhema.
Bukan hanya bidang rohani saja, akal budi bisa membuat kita makin berkembang di bidang lainnya, seperti belajar musik untuk pelayanan, belajar ilmu parenting untuk mendidik anak, belajar bisnis untuk masa depan keluarga, dan menggunakan waktu dengan baik supaya tidak terlewatkan dengan sia-sia.
Jika saya memperhatikan keseharian seekor kucing atau anjing, yang terlihat adalah ia bangun tidur, mencari makan, berjalan kesana-kemari, bermain, tidur lagi, dan seperti itu terus setiap hari. Karena akal budi yang dimiliki manusia berbeda dengan yang dimiliki binatang, maka keseharian kita pun harus jauh lebih berkualitas. Akal budi kita harus turut membedakan keseharian kita dengan binatang.
Mari kita merefleksikan diri apakah kita sudah menggunakan segenap akal budi kita untuk mengasihi Tuhan? Atau hanya menjalani hidup begitu-begitu saja tanpa tujuan, tanpa motivasi, serta tanpa keseharian yang bernilai? (Aw).
Bagaimana caraku mengasihi Tuhan dengan akal budiku?
No responses yet