Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 01 April 2022
Keb 2:1a,12-22
Mzm 34:17-21,23
Yoh 7:1-2,10,25-30
Orang Fasik Keliru
“Demikianlah mereka berangan-angan, tapi mereka sesat, karena telah dibutakan oleh kejahatan mereka. – Keb.2:21
Ketika belum mengenal Tuhan secara pribadi, saya sering melihat teman-teman yang religius seperti orang yang sok suci, anti mainstream, terkadang saya suka berpikir tentang mereka “ngapain sih sampai sebegitunya ke Tuhan, sampai nangis-nangis segala, berlebihan banget, biasa aja kaliiii, lebay amat!” Waktu itu saya masih kuliah dan didaftarkan untuk ikut Retret Hidup dalam Roh oleh kakak ipar tanpa persetujuan saya.
Ketika mengikuti retret tersebut karena merasa terpaksa, hati saya tidak sukacita, merasa aneh dan tidak nyaman. Namun apa yang terjadi kemudian? Roh Kudus bekerja dan melembutkan hati saya untuk mengikutinya dari awal sampai akhir. Menjadi momen yang tidak terlupakan, dimana ketika saya lahir baru dan merasakan Tuhan yang sungguh hadir secara nyata didalam kehidupan saya. Saya merindukan hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan, merasakan Dia secara lebih nyata, dan itu saya dapatkan setelah mengikuti retret tersebut.
Setelah itu sepertinya mata saya dibukakan, dimana hal yang dulu saya anggap sia-sia dan percuma berbalik menjadi sesuatu yang berharga dan saya rindukan. Sama seperti gambaran orang fasik dalam bacaan hari ini. Awalnya kita tidak melihat pengenalan akan Allah sebagai sesuatu yang berharga. Akan tetapi pemikiran tersebut berubah total, ketika kita mengalami pengalaman secara pribadi bersama Tuhan.(Yy)
Mari kita mohon kebijaksanaan dan hikmat dari Roh Kudus untuk berjalan dalam kekudusan.
No responses yet