Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 01 Desember 2016
Yes 26:1-6
Mzm 118:1,8-9,19-21,25-27a
Mat 7:21,24-27
Martir Indonesia
SUNSHINE, RAIN AND RAINBOW
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. – Mat 7:25
Yang namanya hidup, pasti tidak selalu mudah. It’s not always sunshine and rainbow. Pasti selalu saja ada cobaan yang datang silih berganti yang membuat cahaya kehidupan kita kadang meredup, bahkan hingga hampir padam. Ada masa dalam hidup, dimana saya menyangsikan Tuhan. Bila Bapa adalah Tuhan yang baik, mengapa hidup ini begitu sulit dijalani? Mengapa saya masih mengalami sakit hati? Mengapa meskipun saya mengikuti-Nya dengan taat, tapi saya masih saja disakiti? Begitu banyak pertanyaan berkecamuk dalam kepala saya.
Saya selalu mengharapkan sunshine dan rainbow dalam hidup saya. Saya ingin hidup saya selalu bahagia, hanya dipenuhi sinar matahari yang cerah dan pelangi yang indah. Padahal, yang tidak saya sadari, sinar matahari baru dapat membias menjadi pelangi ketika ada butiran hujan yang turun ke bumi. Hidup saya tidak akan pernah memiliki sinar matahari dan pelangi tanpa adanya hujan yang turun terlebih dulu dalam kehidupan saya. Hujan itu diperlukan. Bahkan mungkin hujan yang besar hingga mendatangkan banjir. Ya, hujan dan banjir itu merusak. Tapi bila rumah saya dibangun di atas batu, saya akan tetap bertahan hingga saya dapat melihat pelangi.
Teman, hidup kita pasti tidak akan selalu mudah. Tapi ada satu hal yang Yesus janjikan pada kita. Dia berjanji untuk selalu mendampingi dalam setiap langkah hidup kita. Dan bila kita tetap setia kepada-Nya, hujan dan banjir sebesar apapun tidak akan dapat menghancurkan kita. Hingga akhirnya kita dapat melihat lagi sinar matahari yang cerah dan pelangi yang indah itu dalam kehidupan kita. (Hd)
Adakah badai dalam kehidupanku saat ini? Sudahkah saya membangun rumah saya di atas batu?
No responses yet