Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 01 Februari 2018
1Raj 2:1-4,10-12
MT 1Taw 29:10-12
Mrk 6:7-13
Sulitnya Menjadi Murid
Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka,
kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan, boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju. – Mrk 6:7-9
Suatu waktu, beberapa dari kami mengadakan pelayanan ke daerah terpencil di bagian Timur Indonesia. Wilayah yang sulit dijangkau dengan kendaraan mengharuskan kami berjalan kaki cukup jauh dari pos perhentian terakhir untuk dapat sampai ke pemukiman penduduk. Kondisi itu masih ditambah dengan tidak tersedianya air baku dan belum terpasangnya jaringan listrik. Lokasi yang cukup terisolasi membuatnya menjadi sangat berbeda dibandingkan dengan pembangunan di ibukota.
Dalam keterbatasan yang ada, banyak warga yang hidup seadanya. Ketika ada yang sakit, mereka hanya mencoba untuk mengobati ala kadarnya. Penghasilan yang minim dan lokasi yang sulit dijangkau, membuat biaya kesehatan dan pengobatan di sana menjadi mahal. Bahkan, kebutuhan sehari-haripun cukup mahal. Puji Tuhan, banyak yang tergerak untuk memberi yang terbaik dalam pelayanan tersebut. Dengan dukungan staf TNI, bersama-sama membangun infrastruktur vital seperti pembangunan pompa dan tanggul air, juga turbin sebagai penyuplai listrik mandiri.
Banyak sekali rahmat yang diberikan Tuhan dalam pelayanan tersebut, terutama rasa syukur yang teramat dalam atas berkat yang diberikan dalam hidup ini. Melihat sesama yang bahagia karena kebutuhannya terbantu jauh lebih bernilai dibandingkan kebahagiaan ketika kita mendapat hadiah. (Md)
Apakah saya siap diutus mewartakan Kabar Gembira, ke tempat terpencil sekalipun?
No responses yet