Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 01 Juli 2018
Keb 1:13-15; 2:23-24
Mzm 30:2,4-6,11-13
2Kor 8:7,9,13-15
Mrk 5:21-43
Nothing is impossible
Asal kujamah saja jubahNya, aku akan sembuh. – Mrk 5:28
Bacaan Injil hari ini begitu menguatkan saya. Saya serasa diajak untuk flashback (melihat kembali) pengalaman beberapa bulan lalu saat saya terjatuh di tangga. Meski kejadian itu tidak sampai membuat saya berguling di tangga, tetapi menyebabkan kaki dan tangan saya keseleo. Sangat sakit saat digerakkan. Karena belum mempunyai kenalan tukang urut di Jakarta, saya memilih pulang ke kota asal saya.
Begitu tiba di Surabaya, saya langsung ke tukang urut kenalan saya. Selang beberapa hari setelahnya, tangan kiri saya masih terasa sakit. Entah mengapa, saya langsung teringat air yang saya bawa dari Lourdes. Tanpa pikir panjang, saya langsung mengoleskan air itu di pergelangan tangan sambil berdoa, “Ya Bapa, hamba percaya Engkau dapat memakai apapun juga untuk menyembuhkanku. Pakailah dan berkatilah air suci ini untuk menyembuhkan saya. Seperti Yesus naik ke surga pada hari ini, begitu pula segala sakit yang ada dalam tubuhku juga Kau angkat.” Selesai mengucapkan doa itu, pergelangan tangan saya sembuh seketika.
Jika Bapa berkehendak, Ia dapat memakai apapun untuk menyembuhkan kita. Meski terkadang cara-Nya sulit kita cerna dengan pikiran kita, tetapi tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Hanya kepercayaan, penyerahan diri, serta keterbukaan diri kepada-Nya yang membuat-Nya dapat bekerja dalam diri dan hidup kita secara luar biasa. (Cr)
Sudahkah saya berserah kepada-Nya?
Maukah saya memberi diri agar Ia dapat bekerja dalam diri saya?
No responses yet