Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 01 Juni
2018
1Ptr 4:7-13
Mzm 96:10-13
Mrk 11:11-26
Penguasaan diri
Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa. – 1Pet 4:7
Penguasaan diri (kata kerja) dalam Bahasa Yunani disebut enkrateuomai. Kata ini dipakai dalam Perjanjian Lama (yang diterjemahkan kebahas Yunani), ketika Yusuf menjadi penguasa di Mesir. Hati Yusuf amat terharu ketika melihat adik yang sangat dirindukannya, Benyamin. Setelah menangis, ia keluar dan menahan diri (Kej 43:31) terhadap saudara-saudaranya agar jati dirinya tidak diketahui.
Dalam Perjanjian Baru, terdapat kisah Feliks, Gubernur Romawi, yang tidak tertib hidupnya. Ia seorang hamba uang. Ketika Rasul Paulus berbicara tentang kebenaran, pengendalian diri, dan penghakiman yang akan datang kepadanya, ia tidak tahan dan menyuruhnya berhenti (Kisah 24:25).
Kelompok Essene (bahasa Yunani, berarti yang saleh), salah satu sekte Yahudi yang hidup dan berkembang di tepi Laut Mati Tahun 65-70 melakukan penahanan diri yang tak putus-putus. Banyak dari mereka yang menolak perkawinan sebagai bentuk penguasaan diri. Bangsa Yunani juga memandang penguasaan atau penahan diri sebagai kebajikan ulung.
Beberapa hari setelah Paskah, saya diliputi penguasaan diri yang sangat lemah. Amarah saya timbul tenggelam. Mungkin karena masa itu adalah periode melayani auditor dan menyampaikan pajak perusahaan tahunan ke kantor pajak, sehingga emosi saya menjadi tinggi. Hingga satu kali terjadi salah paham dalam salah satu WhatsApp Group saya. Dalam kejadian itu, saya tersinggung dan marah-marah kepada seseorang. Bersyukur, orang itu tetap tenang dan bahkan meminta maaf kepada saya. Kerendahan hati dan kesabarannya membuat saya malu terhadap diri sendiri. Dalam suatu pertemuan, saya berdamai dengannya.
Orang yang tidak dapat menguasai diri adalah orang yang sangat berbahaya. Pada akhirnya, yang ada hanyalah penyesalan. Orang yang dapat menguasai diri, cepat atau lambat akan tampil sebagai pemenang. (Yo)
Apakah saya bersedia dibimbing oleh Roh Kudus untuk menguasai diri?
No responses yet