Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 01 Maret 2017
Yl 2:12-18
Mzm 51:3-6,12-14,17
2Kor 5:20 – 6:2
Mat 6:1-6,16-18
Rabu Abu
MAKNA SEBUAH PEMBERIAN
Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. – Mat 6:3
Ada hal yang membuat sebuah pemberian menjadi lebih indah daripada nilai barang yang diberikan itu sendiri. Contoh, ketika ada yang berulang tahun, biasanya kita memberi hadiah. Namun bila kita ingin menjadikannya lebih spesial, biasanya kita memberikan usaha yang lebih. Misalnya, kita mencari tahu apa yang benar-benar disukai atau dibutuhkan oleh yang berulang tahun.
Ketika kita memberi usaha lebih dalam memberikan hadiah itu, ada hal yang yang menjadikan hadiah tersebut lebih spesial daripada sekedar barangnya semata. Bisa jadi perhatian yang kita curahkan, usaha yang kita berikan untuk mendapatkan barang itu, atau kasih yang tersirat dalam bentuk barang yang kita berikan. Pada akhirnya, sebuah pemberian akan menjadi lebih berarti ketika kita menyadari makna yang terkandung di baliknya. Sebaliknya, sebuah pemberian hanya menjadi sekedar barang pemberian bila diberikan dengan intensi yang salah.
Ada orang yang memberi untuk mencari pujian. Ada yang untuk membuktikan kemampuan finansialnya. Ada yang karena terpaksa, agar tidak dicela. Banyak sekali contoh intensi yang salah ketika memberi. Dalam masa Prapaskah ini, Tuhan mencari orang tulus mau memberi dengan penuh kasih. Bukan nilai barangnya, tapi kasih dan makna yang terkandung di dalam pemberian yang kita persembahkan kepada-Nya. Semoga selama masa Prapaskah ini kita tidak gagal memahaminya dan dapat memberikan kepada-Nya persembahan yang sungguh berkenan dan menyenangkan hati-Nya. (Hd)
Apa yang ingin saya persembahkan kepada Tuhan dalam masa Prapaskah ini?
No responses yet