Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 10 April 2018
Kis 4:32-37
Mzm 93:1-2,5
Yoh 3:7-15
Benar dan Tidak
..sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. – Yoh 3:11
Di era digital sekarang ini, banyak sekali beredar berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dengan sangat cepat dan mudahnya berbagai berita menyebar melalui media sosiap apapun. Orang-orangpun dengan mudahnya menyebarkan berita tersebut tanpa memeriksa terlebih dulu tentang kebenarannya.
Seringnya beredar berita yang tidak benar membuat kita kerap mendengar istilah “No picture = hoax”. Semua orang jadi beranggapan, dengan adanya foto atau video, berita tersebut pasti benar. Namun kenyataannya, foto atau videopun dapat direkayasa. Semakin sulit rasanya untuk memperoleh berita yang benar dan akurat.
Sekarang ini, dunia seakan terbalik. Benar dapat menjadi salah, dan yang salah malah dibenarkan. Orang-orang yang bercerita tentang sesuatu yang benar justru sering tidak dipercaya. Kalaupun dipercaya, tidak sepenuhnya. Memang umumnya orang tidak akan sepenuhnya percaya sebelum melihat atau mengalaminya sendiri.
Bacaan Injil hari inipun menggambarkan apa yang sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Seringkali kita sulit mempercayai orang lain atau terkadang kita malah lebih mudah mempercayai mereka yang bermulut manis. Teman, kebijaksanaan kitalah yang membantu kita untuk mempercayai sesuatu. Meski kita sering baru percaya setelah melihat atau mengalami sendiri, tapi sebagai pengikut Kristus, kita memiliki iman untuk mempercayai sesuatu yang benar walaupun tidak selalu terlihat. (Ve)
Bagaimana saya membedakan kebenaran dari hoax dalam keseharian?
No responses yet