Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 10 April 2022
Hari Minggu Palma Mengenangkan Sengsara Tuhan
Yes 50:4-7
Mzm 22:8-9,17-20,23-24
Flp 2:6-11
Luk 22:14 – 23:56
Stop Menyalibkan Yesus
Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi, celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!” – Luk 22:22
Segala yang akan terjadi kepada Yesus dalam penyaliban untuk karya keselamatan manusia sudah Ia ketahui, termasuk Yudas, murid dekat-Nya yang akan berkhianat menyerahkan-Nya kepada tentara Romawi.
Menyerahkan Yesus kepada musuh versi jaman sekarang adalah ketika manusia lebih memilih mengikuti godaan dosa. Ketika manusia berbuat dosa, ia sedang menyalibkan kembali Yesus, membelenggu Yesus dengan dosa, secara roh ini sungguh-sungguh terjadi meskipun tidak dapat dilihat dengan kasat mata.
Contoh sederhana, ketika saya tidak jujur terhadap sesuatu, saya langsung kehilangan damai dan sukacita. Dalam benak saya muncul kecemasan, kuatir, takut jika ketidakjujuran saya tersebut diketahui orang lain. Dosa yang saya anggap kecil inilah yang membelenggu Tuhan Yesus, sehingga Ia tidak dapat hadir penuh di hati saya, sehingga saya tidak merasakan damai sejahtera-Nya lagi. Hal tersebut terjadi bukan karena Tuhan tidak mampu menolong saya, namun karena saya yang sudah memilih untuk berbuat dosa dan meninggalkan-Nya.
Marilah kita selalu menyadari akan besarnya pengorbanan Tuhan Yesus melalui salib-Nya untuk memerdekakan hidup manusia, menghargai pengorbanan-Nya dengan cara hidup jujur meskipun hanya dalam hal-hal sederhana.(In)
Tuhan Yesus mampukan saya terbebas dari belenggu dosa.
No responses yet