Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 10 Desember 2017
Yes 40:1-5,9-11
Mzm 85:9-14
2Ptr 3:8-14
Mrk 1:1-8
Smartphone
Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian. – 2 Ptr 3:9
Saya masih ingat ketika anak-anak kami masih kecil, mereka terus merengek minta dibelikan smartphone. Karena umur mereka masih kecil dan belum ada kebutuhan untuk itu, kami tidak memenuhi permintaan mereka. Namun kami berjanji bahwa suatu saat ketika umur mereka sudah cukup, kami akan memberikan apa yang mereka minta. Tapi, janji itu tidak membuat mereka berhenti merengek. Terlebih lagi ketika sepupu-sepupu mereka sudah memegang smartphone masing-masing. Hal itu membuat mereka lebih bersemangat lagi untuk merengek dengan membandingkan sepupu mereka yang seumur. Namun kami tetap pada pendirian karena kami tahu yang terbaik bagi mereka. Hingga suatu saat ketika kami merasa umur mereka sudah cukup dan menganggap mereka sudah dapat bertanggungjawab, akhirnya kamipun memberikan.
Terkadang kita merengek seperti anak-anak dan meminta apa yang kita mau. Kita merasa Tuhan tidak adil karena tidak memberikannya kepada kita, padahal orang lain mendapatkannya tanpa susah payah. Mungkin saat itu kita merasa Tuhan tidak adil dan tidak menepati janji sehingga kita menjadi marah dan tidak percaya kepada Tuhan.
Firman Tuhan hari ini berkata, “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian…” Janji ini sudah jelas, namun banyak orang hanya memegang satu janji namun mengabaikan janji yang lain. Mereka hanya menuntut firman Tuhan yang terdengar indah, tapi tidak mau menjalani dan menggumuli firman yang lain.
Saya sangat yakin satu hal: Sama seperti orang tua mau memberikan yang terbaik bagi anaknya, terlebih lagi Tuhan kita tidak akan menunda-nunda untuk memberkati kita tepat pada waktunya. (Al)
Apakah saya merasa Tuhan ingkar janji?
Renungkan dan peganglah ayat 2Petrus 3:9 ini setiap saat.
No responses yet