Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 10 Desember 2022
Sir 48:1-4,9-11
Mzm 80:2-3,15-16,18-19
Mat 17:10-13
Penolakan
“dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka.” – Mat 17:12
Yang namanya ditolak pastilah tak enak. Apalagi jika yang melakukan penolakan adalah orang yang kita kasihi. Rasanya seperti hancur berkeping-keping. Bila utusan kita ditolak, kita tersinggung, lebih menyakitkan ketika menghadapi sendiri. Bayangkan perasaan Yesus saat itu. Ditolak. Namun Ia tidak marah,Ia menyikapinya dengan bijak. Dengan besar hati menerima setiap penolakan yang ada dengan penuh kasih.
Kisah Yesus ini tiba-tiba mengingatkan saya pada penolakan yang pernah saya alami. Saya pernah terpanggil untuk membantu seseorang kembali dekat dengan-Nya. Sebelum dan selama berinteraksi dengannya, saya selalu menyertakan Yesus. Saya tak ada kecurigaan apa-apa tentang orang tersebut. Hingga suatu hari, karena tak mau saya terluka; Yesus mencelikkan saya akan perbuatannya. Rasanya begitu tak terbayangkan, campur aduk, dan tak percaya; bagaimana mungkin sesuatu yang baik dibalas dengan sesuatu yang menyakitkan. Bersyukur dan berterima kasih, ada Yesus yang senantiasa bersama dan melindungi saya. Ia membalut setiap luka hati dengan kasih-Nya yang luar biasa sehingga perasaan sakit karena penolakan itu sudah sembuh total, bahkan digantikan oleh hati baru yang penuh kasih-Nya. (Cr).
Bagaimana perasaanmu ketika perbuatan baikmu ditolak oleh sesama?
No responses yet