Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 10 Desember 2023
Hari Minggu Adven I
Yes 40:1-5,9-11
Mzm 85:9-14
2 Ptr 3:8-14
Mrk 1:1-8
Kerahiman Allah Tak Terselami
“tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” – 2 Ptr 3:9b
Jika ada seseorang yang menyakitimu/berbuat salah kepadamu, lalu kemudian meminta maaf, apakah kamu akan mengampuninya?
Jawabannya rata-rata pasti “iya”. Namun bagaimana jika siklus tersebut terjadi berulang kali, apakah kamu bisa memaafkannya? Pasti kamu menjadi tidak sabar dan menganggap orang itu tidak sungguh menyesali perbuatannya dan tidak mau berubah.
Sayangnya banyak dari kita yang bersikap seperti itu kepada Tuhan. Kita menyesal, berjanji tidak mengulangi, namun kemudian berbuat dosa lagi. Berulang kali hingga tidak terhitung, sehingga seringkali aku tidak memahami bagaimana Tuhan masih bisa terus mengampuni kita dan dunia ini.
Sadarilah… Jika saja Allah seperti kita, mungkin Ia sudah menghukum dunia ini. Kita semua sudah binasa, tidak ada kesempatan lagi untuk menyesal dan bertobat.
Namun Allah adalah Bapa kita yang Maharahim, yang kerahiman-Nya tidak akan pernah bisa kita selami. Ia mau turun ke dunia untuk menebus dosa kita, bahkan Ia terus saja memberikan kita kesempatan untuk bertobat lewat berbagai hal, salah satunya ialah Sakramen pengakuan dosa secara rutin, khususnya untuk masa Adven ini.
Apakah kita mau berdiam diri dan menyia-nyiakan kesempatan itu?
Mengapa kita harus menundanya? Pada masa Adven ini, marilah kita menyiapkan hati kita dengan baik. (Ai).
Mari kita merenunungkan segala dosa kita, dan mengambil langkah pertobatan, sebagai hadiah untuk menyambut kelahiran-Nya.
No responses yet