Renungan Katolik “Bahasa Kasih ”
Jumat, 10 Februari 2017
Kej 3:1-8
Mzm 32:1-2,5-7
Mrk 7:31-37
KARAKTER KRISTUS
Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. – Mrk 7:36
Hidup dalam negara demokratis seperti Indonesia, kita semua pasti pernah mengalami masa-masa kampanye ketika para calon pemimpin pemerintahan bertarung untuk memperebutkan kursi yang ada. Katanya, para calon bisa menghabiskan dana miliaran untuk mempromosikan dirinya agar bisa memenangkan posisi yang diinginkan. Sumber dana itu berasal dari orang-orang yang mencari keuntungan politik ketika calon yang didukungnya memenangkan pemilihan nanti. Begitu banyak politik di balik itu semua.
Logikanya, memang pasti dibutuhkan banyak sekali dana untuk mempublikasikan seseorang. Tapi beda halnya dengan Yesus. Ketika Ia melarang orang yang disembuhkan-Nya membeberkan apa yang dialami, orang itu malah dengan menggebu-gebu semakin memberitakannya. Yesus tidak perlu menyuap untuk menjadi semakin terkenal, karena apa yang Ia berikan kepada orang tersebut jauh lebih berharga dari uang. Ia memberikan kesembuhan, harapan, kasih yang tak berkesudahan. Maka tidak heran, walaupun Yesus tidak memiliki dukungan orang besar di belakang-Nya, nama-Nya tetap abadi.
Kita pasti menginginkan yang terbaik dalam hidup kita. Ketika kita menemukan sesuatu yang baik, kita juga pasti tidak tahan untuk tidak membagikannya kepada orang lain, dengan harapan orang lain juga bisa mendapatkan hal yang baik tersebut. Inilah yang Yesus lakukan. Inilah yang membuat sesuatu yang baik itu menjadi abadi. Kebaikan yang dibuat-buat hanya akan terlihat baik beberapa saat saja. Dalam waktu singkat, sifat aslinya pasti akan terungkap. Karena itu, kitapun harus meneladani Yesus yang selalu mengusahakan yang terbaik bagi sesama kita tanpa pamrih.
Dan semoga dalam pemilihan pemimpin yang akan datang, kitapun dapat memilih pemimpin yang memiliki karakter Kristus. (Hd)
No responses yet