Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 10 Februari 2021
Kej 2:4b-9,15-17
Mzm 104:1-2a,27-30
Mrk 7:14-23
Iri Hati Bangetttt
..semua hal-hal jahat itu timbul dari dalam dan menajiskan orang.. – Mrk 7:23
Beda usia saya dengan adik perempuan saya sembilan belas tahun.
Ketika adik saya masih kecil, saya begitu sayang kepadanya, karena saya sangat suka anak kecil. Namun ketika adik saya mulai bertumbuh remaja, saya mulai merasa iri hati kepadanya. Saya merasa orang tua saya lebih sayang kepadanya.
Setiap tahun, ia minta dibelikan handphone yang mahal, padahal miliknya masih bagus. Terkadang dua kali dalam setahun, ia minta pergi liburan. Semua itu dikabulkan oleh orang tua saya. Tetapi, pekerjaan rumah seperti menyapu dan mengepel tidak pernah dilakukannya, dan orang tua saya tidak memarahinya. Bahkan, terkadang ia mengambil barang saya tanpa sepengetahuan saya, lalu tidak dikembalikan. Ketika saya menegurnya, orang tuapun masih membelanya. Dari banyak kejadian seperti itu, saya menyimpan rasa iri hati itu bertahun-tahun.
Dalam suatu acara Praise and Worship komunitas kami, saya merasa Tuhan meminta saya untuk mengasihi adik saya lebih lagi. Tentu saja saya protes kepada Tuhan karena saya merasa sudah cukup banyak mengalah selama ini. Namun Tuhan melihat kedalaman hati saya dan menyatakan iri hati yang masih saya simpan. Setiap kali saya berdoa, seolah ada yang mengganjal dalam hati saya. Akhirnya saya memutuskan untuk meminta maaf kepada adik saya. Malam itu, kami berdoa dan saling berekonsiliasi. Kasih Tuhan menjamah kami berdua.
Mari teman, buanglah hal-hal yang mengotori hati kita dan biarkan Tuhan Yesus yang bertahta dalam hati kita. (Ar)
Sudahkah saya membuang hal-hal yang jahat dari hati saya?
No responses yet