Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 10 Februari 2023
St. Skolastika
Kej 3:1-8
Mzm 32:1-2,5-7
Mrk 7:31-37
Semua Baik
Mereka takjub dan tercengang dan berkata: “Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.” – Mrk 7:37
Telingaku lebih peka terhadap tawaran dunia namun tuli mendengar sapaan Tuhan. Telingaku mudah mendengarkan hal-hal yang mengkhawatirkan, mengecewakan dan menakutkan sehingga menjauh dari Tuhan. Telingaku tak peka mendengar kebenaran Firman Tuhan karena terjerat oleh keinginan dan keegoisan diri.
Mulutku lebih mudah bergossip daripada mewartakan sabda Tuhan, mudah bersunggut-sunggut daripada bersyukur, sering komplain daripada berterima kasih, menghakimi daripada memuji serta mudah mengkritik daripada berbela rasa.
Aku perlu membuka telinga batinku untuk mampu mendengar kebenaranNya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan. Mulutku dipakai untuk membagikan berita sukacita Tuhan yang memberikan rasa tenang, nyaman dan sukacita.
St. Bede berkata,“Orang yang tuli dan gagap, adalah mereka yang tidak punya telinga untuk mendengar Sabda Allah dan tidak membuka mulutnya untuk mewartakannya. Orang-orang semacam ini harus dibawa ke hadapan Tuhan agar disembuhkan, oleh orang-orang yang telah belajar mendengar dan mewartakan perkataan-perkataan Allah.”
Tuhan senantiasa menjadikan segalanya baik adanya, memiliki telinga yang mendengarkan kebenaran Sabda Tuhan dan mewartakan kabar sukacita Tuhan setiap hari lewat tutur kata, sikap dan perbuatan yang penuh kasih. (TL).
Sudahkah aku memuliakan nama Tuhan dengan mewartakan kasih dan kebenaran Tuhan?
No responses yet