Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 10 Juli 2021
Kej 49:29-32; 50:15-24
Mzm 105:1-4,6-7
Mat 10:24-33
Jangan Khawatir
Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. – Mat 10:31
Tak terasa, sudah satu setengah tahun kita hidup dalam masa pandemi yang entah kapan berakhirnya. Berada dalam kondisi yang tidak pasti tentulah tidak mengenakkan. Dan tentu saja, tidak ada yang mau berada dalam situasi tersebut. Tetapi jika hal itu memang dikehendaki oleh-Nya, bukankah itu berarti sesuatu yang baik. Karena semua yang berasal dari pada-Nya selalu mendatangkan kebaikan.
Hal itu juga yang muncul dalam benak saya. Bagaimana saya harus menyikapi semua ini? Bagaimana saya dapat melihat suatu kebaikan dalam peristiwa yang tidak saya inginkan? Awalnya sulit bagi saya untuk menerima situasi ini. Apalagi banyak aspek kehidupan yang menjadi dampaknya. Tiada hentinya kata “mengapa” menghujani pikiran saya. Akhirnya selang beberapa bulan, saya pun berhenti bertanya dan belajar untuk berserah.
Memang saya tidak langsung menemukan jawabnya, namun hari demi hari membuat saya dapat melihat satu per satu kebaikan-Nya dalam hidup saya. Salah satunya, saya diingatkan pada kisah burung pipit dalam bacaan hari ini. Jika burung pipit saja Ia pelihara sedemikian rupa; apalagi saya, ciptaan-Nya yang begitu berharga bagi-Nya, anak yang Ia kasihi hingga Ia rela memberikan nyawa-Nya sendiri untuk menebus dan menyelamatkan saya. Itu juga yang meyakinkan saya bahwa Ia tak pernah sedikitpun meninggalkan saya, apalagi dalam menghadapi masa sulit seperti saat ini. Tak ada yang perlu saya khawatirkan lagi ketika berjalan bersama-Nya. (Cr)
Masihkah saya khawatir akan keberlangsungan hidup saya?
No responses yet