Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 10 Juli 2022
Hari Minggu Biasa XV
Ul 30:10-14
Mzm 69:14,17,30-31,33-34,36-37 / Mzm 19:8-11
Kol 1:15-20
Luk 10:25-37
Waktu Adalah Kesempatan
Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian!” – Luk.10:37
Perumpamaan dalam perikop hari ini mengisahkan tentang belas kasihan kepada sesama tanpa melihat perbedaan suku, ras, agama ataupun negara asal. Dengan kata lain semua orang adalah saudara dan saudari kita. Saat saya menulis renungan ini, perang antara Rusia dan Ukraina masih berlangsung, dimana rakyat sipil menjadi korban, banyak yang terluka dan meninggal. Dalam setiap peperangan atau pertikaian, biasanya yang ada hanyalah keinginan untuk mendapatkan kekuasaan atau pengakuan karena merasa ‘miliknya’ tanpa mempedulikan ada yang terluka.
Mari kita refleksikan dari sisi tujuan utama Tuhan menciptakan manusia yang adalah untuk hidup serupa denganNya, menjadi pribadi-pribadi yang penuh dengan belas kasihan kepada orang lain. Hidup di dunia adalah masa penentuan bagi manusia di keabadian kelak, dengan segala pilihan yang diambil. Apakah mau ikut dengan Tuhan dalam sukacita Surgawi, atau memilih sebaliknya menjauh daripadaNya.
Setiap waktu adalah kesempatan indah yang diberikan Allah untuk kita, mari jangan tukarkan kebahagiaan kekal kita dengan hal-hal duniawi yang hanya semu dan sementara. Mari mohon rahmat Allah agar kita senantiasa menyadari setiap waktu adalah kesempatan yang berharga dan tanpa lelah melakukan perbuatan yang sesuai dengan apa yang juga dilakukanNya yaitu bermurah hati dan berbelarasa terhadap orang disekeliling kita atau siapapun yang membutuhkannya.(In).
Apakah saya sudah berbelarasa terhadap sesama?
No responses yet