Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 10 Juli 2018
Hos 8:4-7,11-13
Mzm 115:3-10
Mat 9:32-38
Messenger of God
Sedang kedua orang buta itu keluar, dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan. – Mat 9:32
Setan tidak suka manusia mendengarkan suara Tuhan. Ia berusaha menggoda dan menawarkan berbagai kenikmatan agar manusia tidak dekat-dekat dengan Tuhan. Selain bisu, bisa jadi setan juga membuat orang itu mejadi tuli sehingga tidak dapat mendengar Yesus. Tapi puji Tuhan, Roh Allah menggerakkan hati beberapa orang untuk membawa orang bisu itu kepada Yesus sehingga ia disembuhkan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita menjumpai banyak orang. Tidak sedikit yang curhat kepada kita. Apakah kita mau meluangkan waktu untuk mendengarkan mereka? Apakah kita mau memberikan bantuan kepada mereka? Apakah kita mau mendoakan mereka dan mengajak mereka lebih dekat kepada Yesus?
Saya teringat seorang teman kantor yang bercerita tentang suaminya yang hendak menceraikannya. Padahal mereka telah menikah sekitar sepuluh tahun dan sudah dikaruniai dua anak. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan karena saya belum berkeluarga. Selesai makan siang bersama, saya mengajaknya berdoa di ruang adorasi di gereja yang letaknya dekat dengan kantor kami. Kami lakukan itu hampir setiap hari. Dalam waktu kurang dari tiga bulan, suaminya tidak jadi menceraikannya.
Teman, mungkin kita tidak punya solusi atas masalah sahabat kita. Namun, dengan mau meluangkan waktu bersamanya dan mengajaknya untuk mendekat kepada Tuhan, maka Roh Kudus akan menghibur dan memberi solusi yang tepat untuknya.
Marilah kita menyadari bahwa kita adalah utusan Tuhan (messenger of God) zaman now. (Yo)
Bawalah jiwa yang tersesat kepada Yesus.
No responses yet