Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 11 April 2018
Kis 5:17-26
Mzm 34:2-9
Yoh 3:16-21
Kasih Allah
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. – Yoh 3:16
Saya bukan orang tua yang sempurna. Dalam mengasihi dan menunjukkan kasih kepada anak, kadang saya masih melakukan kesalahan sehingga mereka tidak bisa menerima pesan kasih yang saya berikan. Dan yang saya sadari, ketika saya marah terhadap perilaku mereka, tetapi saya tetap mengasihi mereka.
Bagaimana dengan Bapa di surga yang begitu sempurna? Bukankah Dia juga mengasihi kasih-Nya kepada kita anak-anak-Nya? Tanpa kita sadari, seringkali kita lalai. Kita sering bersikap seolah kasih yang Allah berikan adalah suatu kewajiban Allah, sama seperti kewajiban orang tua terhadap kita. Kita sering menyia-nyiakan kasih Allah. Kita berpikir bahwa Allah akan selalu memperhatikan dan memberkati karena kita anak-anak-Nya. Memang benar kita anak-anak Allah yang sangat dikasihi-Nya. Tetapi pernahkah kita menyadari bahwa Allah juga memiliki sisi keadilan? Allah adil dan keadilan-Nya jauh melebihi keadilan yang kita miliki.
Tepat seperti yang dituliskan bacaan Injil hari ini bahwa Allah sungguh mengasihi kita. Akan tetapi, kita lebih suka melakukan apa yang kita sukai daripada menuruti perintah-Nya. Jadi, jangan berpikir bahwa Allah selalu melindungi tanpa melakukan keadilan. Pilihan selalu ada di tangan kita, apakah kita menerima kasih Allah dan berjalan dalam terang-Nya? Ataukah kita mengikuti apa yang kita mau?
Hari ini kita ada karena Allah mengasihi kita, dan Allah terus berharap kita kembali ke dalam kasih-Nya. (An)
Apakah saya menyadari kasih Allah dalam hidup saya?
No responses yet