Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 11 Desember 2015
Yes 48:17-19
Mzm 1:1-4,6
Mat 11:16-19
FIRMAN TUHAN
Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau…Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintahKu, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti.. – Yes 48:17-18
Seorang teman menceritakan pengalaman hidupnya, khususnya dalam hal pekerjaan. Ia selalu dilingkupi rasa cemas, takut salah bertindak, dan tidak ada damai sejahtera. Setiap ada kritik dan keluhan, baik dari pelanggan maupun dari pihak ketiga, selalu diawali dengan kepanikan sehingga tak jarang menimbulkan situasi kacau dengan emosi yang terkadang tidak terkendali.
Walaupun pada akhirnya masalah dapat diselesaikan, tapi kejadian itu menimbulkan luka bagi karyawan lain, terutama bawahannya. Hal ini tentu membuat iklim ketidak-nyamanan dalam bekerja serta berdampak pada tingkat keluar masuk karyawan yang sangat tinggi dalam perusahaannya.
Setelah dianalisa lebih jauh, ternyata semua ini disebabkan karena penyimpangan yang ia lakukan dalam perusahaan. Sekalipun ia sadar dan tahu kalau yang dilakukan tidak sesuai dengan perintah Tuhan, namuan hal itu sulit dilepaskan karena ada suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dan tidak dapat dilepaskan. Meskipun dalam kesehariannya, ia adalah seorang yang baik, dermawan, dan tidak sombong, namun tetap belum dapat membawa damai sejahtera dalam hidupnya.
Damai sejahtera akan kita alami ketika kita memperhatikan perintah Tuhan dan mengarahkan jalan hidup kita pada jalan-Nya. (Md)
Apakah jalan hidup saya sudah sesuai dengan jalan kebenaran dan firman Tuhan?
No responses yet