Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 11 Juni 2018
Kis 11:211b-26
Mzm 98:2-6
Mat 10:7-13
Menerima upah dari melayani
Kamu menerima dengan cuma-cuma, berikan dengan cuma-cuma. – Mat 10:8
Ada seorang yang hidupnya pas-pasan diminta melayani di suatu gereja. Setelah selesai, ia hendak pulang ke rumah. Namun, ia mendapati ban motornya kempis. Ia tidak memiliki uang sehingga terpaksa meminjam kepada salah seorang pengurus gereja untuk memperbaiki ban motornya. Pengurus gereja kemudian menegur panitia yang tidak memberi honor kepada orang itu, dan panitia balas merespon dengan mempertanyakan apakah semua pelayanan harus diberikan honor.
Dalam Lukas 10:7 dikatakan: Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Dari sini kita dapat katakan bahwa pelayan Tuhan tidak boleh mempunyai motivasi untuk mendapatkan keuntungan dalam bentuk apapun dari yang dilayani. Namun, ia diperkenankan menerima upah atas apa yang telah ia lakukan. Yang tidak baik adalah jika pelayan Tuhan memasang tarif dalam melakukan pelayanan.
Bagi pekerja fulltime di ladang Tuhan, terimalah dengan sukacita berapapun honor yang diberikan. Tidak perlu risih menerima uang terima kasih. Namun, jangan sampai uang merubah motivasi pelayanan kita. (Yo)
Layanilah Tuhan dengan sukacita dan ingatlah bahwa Allah tidak pernah berhutang.
No responses yet