Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 11 Mei 2016
Kis 20:28-38
Mzm 68:29-30,33-35,36c
Yoh 17:11b-19
BERBAGI DAN SEGALA KEINDAHANNYA
Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima. – Kis 20:35
Maraknya sarana transportasi online belakangan ini banyak membantu bisnis pastry saya. Setiap pesanan akan dikirim menggunakan jasa ojek online tersebut. Bisa dibilang sangat praktis. Cukup memesan melalui ponsel pintar, kotak-kotak pastry tersebut akan sampai ke pelanggan. Tapi tak jarang saya menemui kendala yang membuat emosi saya meninggi, namun pada akhirnya memberi saya suatu pelajaran tentang hidup.
Siang itu, ada pesanan satu kotak pastry yang harus diantar dari tempat saya di area Barat ke area Utara. Konsumen saya mengatakan akan melakukan pembayaran setelah pesanannya diterima. Sekitar setengah jam setelah pesanan diantar, bapak tukang ojek memberitahu bahwa ia telah berada di depan rumah alamat pemesan, tapi yang bersangkutan tidak bisa dihubungi. Usaha saya untuk menghubungi juga nihil. Setelah hampir satu jam, akhirnya saya meminta bapak itu untuk pergi saja dan pastry-nya untuk dirinya. Namun di luar dugaan, bapak ini mengatakan akan mengantarnya kembali ke tempat saya.
Hati saya sangat tersentuh oleh sikap bapak tersebut. Ah, di dunia ini masih banyak orang baik yang memiliki empati tinggi. Padahal untuk kembali ke tempat saya, ia harus mengeluarkan bensin lagi dan berpanas-panasan. Akhirnya saya bersikeras mengatakan padanya kalau itu untuk dirinya saja dan si bapak pun menerima.
Memang saya mengalami kerugian. Tapi hari itu saya belajar bahwa hidup bukan soal untung dan rugi. Hidup adalah tentang memberi. Ada kenikmatan yang tak terkatakan saat si bapak ojek mau menerima satu kotak pastry tersebut. Karena bahagia, salah satunya datang dari tangan kita yang mampu terulur untuk memberi. (Ve)
Seberapa seringkah saya mengulurkan tangan untuk memberi sesama?
No responses yet