Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 11 Mei 2017
Kis 13:13-25
Mzm 89:2-3,21-22,25,27
Yoh 13:16-20
SETIAKAH AKU?
Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku. – Yoh 13:20
Saat tengah mempersiapkan suatu acara bagi rekan-rekan muda Katolik, saya mengajak seorang teman untuk ikut serta. Awalnya ia tertarik. Beberapa tahap persiapan telah diikutinya. Namun beberapa waktu menjelang hari keberangkatan, ia memutuskan untuk membatalkan keikutsertaannya tanpa ada alasan yang jelas. Belakangan saya baru tahu ia tidak hanya melepas keikutsertaannya, tapi juga imannya. Lagi-lagi tanpa alasan yang jelas. Baginya sederhana saja, ia tak butuh agama.
Mengajaknya ikut dalam acara tersebut awalnya karena bagi saya, kasih Tuhan dapat dirasakan secara langsung oleh yang mengalaminya, bukan melalui cerita orang lain. Saya juga menyayangkan keputusannya melepas imannya. Tapi di sisi lain, saya harus menghargai keputusannya karena hal itu bukanlah sesuatu yang bisa dipaksakan. Yang bisa saya lakukan adalah mendoakannya agar suatu hari nanti, hatinya kembali tersentuh untuk kembali kepada-Nya.
Apakah kita sering mengalami kejadian yang membuat kita bertanya mengapa kita menerima Yesus dalam hati kita? Apakah kita menerima-Nya dengan sukacita dalam setiap peristiwa yang kita alami dalam hidup? Apakah kita berhasil setia kepada-Nya sekalipun banyak kejadian tidak mengenakkan yang menghampiri kita?
Teman, Dia hadir dalam hati kita melalui banyak cara. Demikian pula halnya cara kita menerima-Nya. Akan selalu ada banyak hal yang menguji kesetiaan iman kita kepada-Nya. Tugas kita adalah menjaganya agar tetap tertuju kepada-Nya, apapun yang terjadi. (Ve)
Bagaimana saya memperlakukan Yesus dalam keseharian saya?
No responses yet