Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 11 September 2018
1Kor 6:1-11
Mzm 149:1-6,9
Luk 6:12-19
Starts with prayer
Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. – Luk 6:12
Sungguh teladan yang luar biasa yang saya dapatkan dari bacaan hari ini. Yesus, Sang Putra Bapa, yang mempunyai kuasa atas apapun, meluangkan waktu-Nya untuk berdoa semalaman sebelum Ia memanggil kedua belas murid. Ia mengajarkan kita untuk memulai setiap yang kita lakukan dengan doa, agar segala sesuatunya berjalan dengan baik seturut dengan kehendak Allah.
Hal ini juga mengingatkan saya saat bergabung dalam persekutuan doa kampus. Terutama saat sebelum mengambil keputusan penting, kami dengan tekun menyediakan waktu khusus untuk berdoa dan memohon petunjuk-Nya lewat discernment.
Dari kedua hal tersebut, saya semakin disadarkan bahwa saya harus selalu menyertakan-Nya dalam setiap yang saya lakukan.
Dengan berdoa, kita belajar untuk mrendahkan diri di hadapan-Nya, berharap serta berserah, membiarkan segala sesuatunya terjadi seturut dengan kehendak-Nya. Doa juga membantu kita untuk bersyukur, bersabar, dan menjalani semuanya dengan penuh kasih. Doa memberi kita kekuatan, bahkan memampukan kita untuk melewati hal-hal yang sulit.
Jika Yesus yang Maha Kuasa saja memulai segala sesuatunya dengan berdoa, lalu bagaimana dengan kita murid-murid-Nya? Jika kita sudah mengetahui bahwa doa mempunyai banyak manfaat, mengapa kita tidak segera menghidupinya dalam kegiatan kita sehari-hari? (Cr)
Sudahkah saya menyertakan-Nya dalam setiap aktivitas saya lewat doa?
No responses yet