Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 12 Agustus 2021
Yos 3:7-11,13-17
Mzm 114:1-6
Mat 18:21 – 19:1
I Forgive You
Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. – Mat 18:22
Memaafkan? Mengampuni? Setelah saya ditipu, dihina, disakiti, dan dikhianati? Enak sekali..
Bukan sampai tujuh kali, melainkan tujuh puluh kali tujuh kali saya harus mengampuni. Pengampunan yang terus-menerus yang tak kenal lelah. Memang tidak mudah, tetapi proses ini harus dilalui sebagai anak Tuhan.
Sayapun masih berproses dalam mengampuni ibu saya. Tanpa saya sadari, luka lama kembali muncul tatkala ibu tinggal bersama saya setelah ayah tiada. Saya merasa didikte, diatur, dan tidak mampu mengurus keluarga saya. Saya terus berdoa agar saya dapat melewati proses pembentukan yang Tuhan lakukan. Saya sadar, Tuhan ingin membentuk saya menjadi pribadi yang lebih penuh kasih, lemah lembut, dan pengampun. Tuhan sedang membersihkan luka-luka saya agar semakin layak di hadapan-Nya.
Kesempatan ini Tuhan berikan untuk memurnikan diri saya. Bukan hanya dalam tulisan renungan, tetapi saya harus melakukan dengan perbuatan nyata. Karena, iman tanpa perbuatan adalah sia-sia. Tatkala saya terjatuh atau teringat akan luka yang pernah saya alami, saya kembali meminta Tuhan untuk membasuh dan menjamah saya agar hati saya tetap tertuju kepada-Nya. Saya terus datang kepada Tuhan dan meminta hati yang mampu mengampuni dan mengasihi. Saya mau dan harus menjadi pemenang untuk mengampuni ibu secara total, sehingga saya dapat melayaninya dengan sukacita dan memiliki pengalaman indah bersama ibu di masa tuanya. (Tl)
Maukah saya berproses dalam mengampuni?
No responses yet