Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 12 Agustus 2024
Yeh 1:2-5,24 – 2:1a
Mzm 148:1-2,11-14
Mat 17:22-27
Pelangi Sehabis Hujan
dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka hati murid-murid-Nya itupun sedih sekali. – Mat 17:23
Bacaan Injil hari ini menceritakan bagaimana para murid bersedih hati mendengar perkataan Yesus, bahwa Ia akan mati dibunuh.
Kesedihan para murid menyebabkan mereka mengabaikan kabar sukacita selanjutnya yang mengatakan bahwa pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.
Ada perumpamaan yang mengatakan ada pelangi sehabis hujan. Namun seringkali orang hanya memperhatikan genangan basah sehabis hujan, sehingga tidak memperhatikan pelangi yang muncul di langit. Mereka tenggelam dalam kesedihan dan tidak menemukan sukacita.
Saat papi meninggal, kami semua kaget dan sulit untuk menerima kematian tersebut. Karena papi masuk rumah sakit karena diare dan masih bisa berjalan normal. Namun saat dirawat, kondisinya semakin menurun dan akhirnya meninggal dunia. 2 minggu setelah kematiannya, kami mendapatkan kabar bahwa papi menderita kanker paru-paru. Ternyata saat di rumah sakit, papi meminta untuk dilakukan pengecek paru.
Saya merenungkan hal ini, seandainya papi saya masih hidup pasti ia akan merasakan sakit yang luar biasa. Tuhan tahu yang terbaik untuk papi, dia sudah bahagia dan tidak perlu merasakan kesakitan.
Kabar dukacita yang kami terima setelah 2 minggu menjadi kabar sukacita bagi kami. (DN).
Apakah anda percaya akan ada pelangi setelah hujan?
No responses yet