Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 12 April 2022
Yes 49:1-6
Mzm 71:1-6,15,17
Yoh 13:21-33,36-38
Hanya Sebentar untuk Bersama
“Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu.” – Yoh.13:33a
Sekitar 20 tahun yang lalu, mama sakit keras. Seharian mama tidak sadarkan diri di rumah sakit. Hatiku hancur. Aku menangis semalam-malaman. Aku takut mama meninggal. Aku tidak siap. Aku berdoa sungguh-sungguh memohon belas kasih dari Tuhan Yesus supaya berkenan menyembuhkan mama. Dan Tuhan Yesus mengabulkannya. Mama sembuh.
Usia mama kini sudah semakin tua. Banyak perbedaan pendapat yang kami alami. Ada saja hal-hal yang membuatku jengkel akibat kelakukan mama. Saat aku banyak pekerjaan di kantor, mama selalu bertanya mengapa lembur terus? Atau saat kami akan berangkat makan keluar rumah dan saat itu hujan lebat, mama memaksa untuk membuka pintu garasi sambil memegang payung besar.
Kisah Perjamuan Terakhir adalah kisah yang sangat mengharukan. Apalagi setelah membasuh kaki murid-muridNya, Yesus berkata dengan terharu bahwa akan ada yang menyerahkan-Nya (untuk dihukum mati). Yesus juga mengatakan bahwa Dia hanya sebentar lagi saja bersama dengan murid-muridNya.
Hal ini mengingatkan aku akan ketakutanku kehilangan mama 20 tahun silam. Semua hal yang dilakukan mama adalah demi kasih dan cintanya kepadaku. Aku tidak tahu berapa lama lagi Tuhan memberikan waktu bagiku. Yang penting adalah sekarang aku harus lebih sabar, berbicara dengan lembut, memperlakukan mama dengan baik. (Yo)
Apakah aku suka bersikap kasar dan tidak sopan kepada orang tua?
No responses yet