Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 12 Desember 2016
Bil 24:2-7,15-17a
Mzm 25:4-9
Mat 21:23-27
JANGAN MEMINTA-MINTA
Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. – Mat 21:24
Seorang sahabat pernah berkisah perjuangannya dalam menghadapi masalah kehidupannya. Menurutnya, pekerjaannya kurang dapat menunjang kebutuhan hidupnya. Pahadal ia bekerja di perusahaan ternama dengan jabatan dan gaji yang sangat bagus. Setidaknya jika dibandingkan dengan teman-teman seangkatannya. Pekerjaannya juga tidak membuatnya nyaman dengan lingkungan kantornya.
Setiap hari ia berdoa meminta Tuhan agar diberikan pekerjaan baru yang lebih baik dan nyaman. Semakin ia meminta, semakin sering ia mengeluh kalau pekerjaannya menyebalkan dan Tuhan tak kunjung memberi jawaban atas permintaan doanya.
Teman, kita tentunya pernah berada dalam kondisi seperti itu. Kita berdoa dengan “ngotot”, tapi tak juga diberi jawaban. Lantas pernahkah kita berefleksi mengapa doa kita tak kunjung dijawab?
Seringkali doa kita hanya berisi permintaan, permintaan, dan permintaan. Bagaimana dengan ucapan syukur? Pernahkah kita bersyukur atas berkat-Nya yang tak pernah berhenti dalam hidup kita? Atau kita senantiasa minta Tuhan mengabulkan permohonan, tapi untuk menjalankan perintah-Nya kita enggan.
Hari ini kita diingatkan bahwa relasi kita dengan Tuhan haruslah seimbang. Kita tidak mungkin menjadikan Tuhan seperti Doraemon yang akan selalu memberikan yang kita mau. Tuhan melihat, mendengar, dan mengerti apa yang menjadi kebutuhan kita, dan tentu saja, bagaimana kita mengisi hari-hari kita. Saat kita menjalankan hidup kita dengan baik dan benar, berkat Tuhan akan senantiasa melimpah. (Ve)
Sudahkah saya memperlakukan Tuhan dengan benar?
No responses yet