Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 12 Juni 2016
2Sam 12:7-10,13
Mzm 32:1-2,5,7,11
Gal 2:16, 19-21
Luk 7:36 – 8:3
JANGAN MENJADI “HAKIM”
Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa. – Luk 7:39
Seorang bapak separuh baya masuk ke dalam toko ponsel ternama dan melihat-lihat smartphone yang ada. Namun karena penampilannya lusuh serta hanya bersandal jepit, tak satupun karyawan toko itu yang menghiraukannya. Seorang karyawan yang baru kembali dari makan siang melihat tak ada yang melayani bapak itupun menyapa dan melayaninya.
Tak disangka, ternyata pria tersebut hendak memborong dan membayar dengan tunai. Melihat begitu banyaknya uang yang dibawa bapak tersebut, karyawan lain langsung berlomba-lomba membantunya. Ternyata bapak itu adalah pemilik sebuah jasa travel serta sebuah restoran ternama di kota itu. Ia berniat membeli smartphone sebagai bonus target di perusahaan travelnya.
Para karyawan yang awalnya tidak menghiraukan bapak ini bersikap sama seperti Simon, menilai orang berdasarkan apa yang mereka lihat dan dengar. Simon melihat Yesus membiarkan wantia yang terkenal sebagai seorang pendosa menyeka kaki-Nya. Tidak ada orang yang mau dekat dengan wanita tersebut, tapi Yesus membiarkan wanita itu mendekati-Nya. Simon menilai menurut apa yang ia lihat dan dengar, tapi Yesus menilai apa yang ada di dalam hati wanita itu, yaitu penyesalan.
Sejujurnya, saya sering seperti Simon, menghakimi dan menilai orang lain dari penampilan dan apa kata orang. Injil hari ini menegur saya bahwa penilaian Tuhan tidak sama dengan manusia. Belum tentu orang yang aktif pelayanan lebih baik daripada orang yang jarang pelayanan. Hanya Tuhan yang bisa menilai hati kita. (Dn)
Apakah saya sering menghakimi orang lain hanya berdasarkan apa yang saya lihat dan dengar?
No responses yet