Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 12 Juni 2024
1 Raj 18:20-39
Mzm 16:1-2,4-5,8,11
Mat 5:17-19
Salah Paham
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. – Mat 5:17
Berapa sering suami-istri bertengkar karena salah paham? Ada yang segera menyelesaikan dan ada juga yang membiarkan berlarut-larut hingga mengganggu keharmonisan rumah tangga.
Ketika pasangan memberikan masukkan atau nasihat, begitu cepat saya bereaksi negatif. Spontan membela diri dan berusaha menjelaskan panjang lebar kali tinggi, sebelum selesai mendengarkan dengan baik. Semua kulakukan untuk membenarkan diri dan tidak mau disalahkan. Jika aku mau belajar untuk mendengarkan dengan baik, membuka hati, jujur, belajar mengerti dan berpikiran positif maka kesalahpahaman tidak akan terjadi.
Jika kasih selalu hadir, maka kesalahpahaman dapat diatasi. Jika ada kepercayaan pada pasangan, maka semua mudah dikomunikasikan. Jika ada komunikasi yang baik, maka asumsi-asumsi yang tidak baik tidak akan terjadi. Belajar untuk menahan lidah untuk berkata-kata sebelum mendengarkan hingga selesai. Panjangkan sabar dan tumbuhkan sikap pikiran positif. (TL).
”Mengapa kita harus membela diri ketika kita salah paham dan salah menilai? Mari kita kesampingkan itu. Janganlah kita mengatakan apapun. Sangat manis membiarkan orang lain menilai kita dengan cara apa pun yang mereka suka. O keheningan yang diberkati, yang memberi begitu banyak kedamaian bagi jiwa.”-St. Theresia Lisieux-
Apakah saya sudah belajar sabar dan berpikiran positif hari ini?
No responses yet