Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 11 Mei 2023
Kis 15:7-21
Mzm 96:1-3,10
Yoh 15:9-11
Sukacita Penuh
“Tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.” – Yoh 15:9b,11b
Setiap manusia menginginkan untuk hidup bahagia. Berbagai cara dilakukan untuk dapat menemukan dan merasakannya. Dari menjadi seorang pekerja keras, pergi menyendiri, pergi liburan ke luar negeri, pergi belanja, pergi makan, berkumpul dengan teman-teman, menyibukkan diri dengan berbagai acara dan kegiatan, serta masih banyak lainnya. Apakah hal itu menjadi ukuran bahagia? Ada yang lebih dari ‘bahagia’, yaitu yang disebut ‘sukacita’ kasih, seperti seruan apostolik Paus Fransiskus dalam Amoris Laetitia (Sukacita Kasih). Kasih itu perlu dipelihara bahkan ditumbuhkan karena kita diciptakan untuk mengasihi, dan tidak ada sukacita yang lebih besar daripada berbagi hal yang baik.
Maka untuk tinggal dalam kasih-Nya, kita tak perlu sibuk ke mana-mana, mengeluarkan banyak materi, menghabiskan waktu, tenaga, dan pikiran dengan percuma, tanpa ada kejelasan tujuan. Yang kita perlukan hanyalah selalu menyediakan waktu untuk mendengarkan sabda-Nya, berelasi dengan-Nya dalam keheningan, dan merasakan pelukan kasih-Nya hingga kita pun bisa membagikannya kepada orang lain. Itulah sukacita penuh, yaitu dengan tinggal dalam kasih-Nya, sehingga kita bukan lagi hidup bagi diri sendiri, melainkan bagi Kristus yang telah wafat dan bangkit bagi kita. Tak lagi ada kekhawatiran dan semakin mensyukuri kasih-Nya dalam hidup kita. (Cr).
Apakah sukacitaku sudah seturut kehendak-Nya atau kemauanku sendiri?
No responses yet